Minggu, 10 Mei 2015

Asa yang esa

Aku bermimpi,
mencabik gundah dalam kalbu
memaku rasa di atas kelabu

Aku ingin,
mengiris bayang semu menjadi kepingan sendu

tanpa ragu

terus melaju.


Sepi,

suntuk rupanya

begini.


Dobrak saja gerbangnya!
Masih banyak rentetan fantasi klasik di depan
Memadu melodi menjadi simfoni
Bak nampan kebahagiaan

Masih ingin ku meracau
Sampai keluar liur,
liar,
kemudian buyar

Tolong jangan membiru!
Jangan juga mematung!
Bangun! Bangun!
Kita ini hidup, belum akhir!


Bandung, 6 Mei 2015, 13:17

0 comments:

Posting Komentar