Aku bermimpi,
melihatmu berdiri di daun pintu hitam itu
pucat rautmu menyambut langkahku, "drep, drep, drep,"
tiba-tiba
"JDEERR!!!"
kamu tertabrak waktu yang kian menderu
rupanya kamu
benar-benar tiada.
---
Kutemukan sunyi di sekitarku
Langit sudah abu sejak empat puluh hari yang lalu
Hanya terdengar teriakan semut yang tak sengaja kuinjak
Semesta membunuh kita, inilah akhirnya
---
Gumpalan lara menggertak kaku
Berkeliaran,
lalu-lalang
Sepi kian merasuk,
menghimpit,
meradang
sampai goyah
Kisah yang terbatas oleh dinding dosa
Penuh akan pilu dan haru
Di sini
Hanya bisa mengaduk cangkir
yang berisikan rela,
dan tabah.
Minggu, 10 Mei 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar