Minggu, 10 Mei 2015

Delusi pasti, tapi nanti (3)

Aku bermimpi,
melihatmu berdiri di daun pintu hitam itu
pucat rautmu menyambut langkahku, "drep, drep, drep,"

tiba-tiba

"JDEERR!!!"

kamu tertabrak waktu yang kian menderu

rupanya kamu
benar-benar tiada.

---

Kutemukan sunyi di sekitarku
Langit sudah abu sejak empat puluh hari yang lalu
Hanya terdengar teriakan semut yang tak sengaja kuinjak
Semesta membunuh kita, inilah akhirnya

---

Gumpalan lara menggertak kaku
Berkeliaran,
lalu-lalang

Sepi kian merasuk,

menghimpit,

meradang

sampai goyah

Kisah yang terbatas oleh dinding dosa
Penuh akan pilu dan haru

Di sini
Hanya bisa mengaduk cangkir
yang berisikan rela,
dan tabah.

0 comments:

Posting Komentar